Mengapa Judi Online Sulit Diberantas Ini Penyebabnya

Mengapa Judi Online Sulit Diberantas? Ini Penyebabnya

Berbagai usaha telah dilakukan untuk memberantas judi online di Indonesia, namun mengapa judol sulit diberantas? Indonesia menjadi negara yang melarang segala aktivitas perjudian. Meski demikian Indonesia ternyata jadi salah satu negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di tahun 2023 lalu berdasarkan data dari Drone Emprit.

Mengapa Judi Online Sulit Diberantas?

Lantas, apa saja hal yang menyebabkan judol sulit diberantas di Indonesia? Beberapa alasannya bisa kita ketahui di bawah ini.

1. Bandar yang Tersebar di Berbagai Negara

Budi Arie Setiadi selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu menjelaskan bahwa tidak mudah membasmi judol karena umumnya bandar judol ada di berbagai negara yang melegalkan perjudian seperti Filipina dan Kamboja, 20 Oktober 2023.

2. Teknologi yang Semakin Canggih

Kecanggihan teknologi juga jadi penyebab judi online sulit diberantas. Berdasarkan pemaparan dari Alfon Tanujaya selaku Pengamat keamanan siber Vaksincom, dalam membasmi judol nyatanya sulit karena perbedaan hukum Indonesia dan negara lain.

Di Indonesia perjudian dilarang, sedangkan di negara lain dilegalkan dengan syarat dan ketentuan tertentu. Hal ini membuat bandar judol mudah untuk berpindah-pindah lokasi dari satu negara ke negara yang lain. Meski sering berpindah-pindah lokasi, targetnya masih tetap orang Indonesia.

Para bandar judi memanfaatkan teknologi canggih saat ini. Apalagi sifat dasar manusia yang senang berjudi, tambahnya 20 Oktober 2023.

3. Transaksi Bukan Hanya Lewat Rekening Bank

Mahendra Siregar selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa pemblokiran rekening bank dan situs judi online dirasa kurang efektif untuk memberantas aktivitas judi online. Menurutnya, masih banyak transaksi yang dilakukan tidak hanya lewat rekening bank.

Transaksi tersebut bukan hanya terjadi di dalam negeri, namun juga secara lintas negara. Ia menjelaskan bahwa pemberantasan perlu dituntaskan agar tidak ada lagi kesempatan untuk transaksi judi online, 18 April 2024.

4. Perbedaan Regulasi Antarnegara

Setiap negara punya regulasi berbeda mengenai perjudian, Hikmahanto Juwana selaku Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) menilai bahwa ada tantangan besar yang perlu dihadapi oleh Satgas Pemberantasan Judi Online yaitu penyelenggaraan judi di luar negeri.

Bisnis judol tumbuh subur pada negara-negara yang melegalkan perjudian seperti Filipina dan Kamboja, namun pemerintah RI tidak bisa meminta aparat setempat untuk menindak praktik perjudian tersebut karena perbedaan regulasi, 21 Juni 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *