Faktor Penyebab Maraknya Judi Online di Kalangan Generasi Muda

Faktor Penyebab Maraknya Judi Online di Kalangan Generasi Muda

Perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang memberikan dampak positif dan negatif, salah satunya jadi penyebab maraknya judi online pada kalangan anak-anak dan remaja.

Kita saat ini sedang ada di era teknologi digital yang memang banyak sekali membawa dampak positif untuk kehidupan sehari-hari. Kita lebih mudah dan cepat dalam mengakses informasi baik dari dalam maupun luar negeri, mengakses hiburan, dan lain sebagainya.

Meskipun ada beragam dampak positif yang diberikan oleh kemajuan teknologi digital, sayangnya ada juga dampak negatifnya. Memang suatu hal tidak selalu sempurna, ada saja hal buruk atau kekurangan di baliknya. Kalau dilihat dari teknologi digital, memang sisi negatifnya pun cukup beragam seperti maraknya praktik judi online ilegal yang sangat berbahaya. Pasalnya bukan hanya menjerat orang dewasa, judi online bisa menyasar anak-anak dan remaja.

Kalau generasi muda terpapar judi online dan mengalami kecanduan tentu sangat merugikan diri sendiri, keluarga, dan masa depan bangsa kita. Fenomena tersebut telah jadi perhatian serius oleh pemerintah dan pihak-pihak lainnya sejak lama.

Walaupun pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberantas judi online, sayangnya belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Apa Penyebab Maraknya Judi Online?

Yang begitu meresahkan adalah judi online bukan hanya bisa diakses oleh orang dewasa, karena anak-anak hingga remaja pun bisa mengaksesnya dan terbukti saat ini sudah ada ratusan ribu generasi muda bangsa yang terpapar judi online. Tentu hal tersebut jadi fakta miris dan sangat disayangkan.

Ada berbagai hal yang jadi penyebab maraknya judi online pada remaja dan anak-anak. Di bawah ini kami jelaskan berbagai penyebabnya.

Keinginan Mendapat Uang Instan

Cobalah perhatikan iklan atau promosi terkait dengan judi online, pasti ada iming-iming memberikan uang melimpah ke para pemain dan bisa anggota bisa mendapatkan rezeki nomplok. Padahal itu hanya sebuah iming-iming semata, bahkan perbandingan antara pemain yang menang dan kalah pun lebih banyak mengalami kekalahan.

Saat ini generasi muda tumbuh dalam era yang serba cepat, namun bukan berarti kesuksesan dan uang bisa didapatkan secara instan. Media sosial sekarang pun dipenuhi dengan berbagai konten gaya hidup mewah dari para influencer, artis, atau para pengguna lainnya. Tanpa disadari hal tersebut malah membuat anak-anak dan remaja menganggap pencapaian finansial bukanlah hal sulit untuk diraih.

Karena hal itu juga ada saja orang yang beranggapan judi online sebagai jalan pintas untuk mendapat kekayaan secara instan. Alih-alih mendapatkan uang dalam jumlah besar malah menelan kerugian lumayan. Judi online yang memberikan kemenangan besar dalam waktu singkat hanya iming-iming semata.

Memang sudah cukup banyak orang yang menyadari bahwa perjudian online maupun judi darat bisa memberikan kerugian, tapi tetap saja bagi sebagian orang iming-iming uang tunai dan kekayaan instan jadi daya tarik tersendiri dan mampu mengalahkan logika. Inilah yang jadi penyebab maraknya judi online di kalangan generasi muda.

Akses yang Mudah

Tahukah anda bahwa ada salah satu faktor utama mengapa judi online tumbuh subur di Indonesia? Tentu karena akses yang mudah. Internet memang memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap para pengguna, tapi kalau tidak digunakan dengan benar tentu akan lebih banyak sisi buruknya seperti pengguna yang lebih mudah mengakses situs judi online.

Smartphone atau ponsel pintar sekarang pun wajib menggunakan koneksi internet jika pengguna ingin mengaksesnya. Smartphone pun menjadi barang umum yang dimiliki oleh pemuda sekarang ini, lewat perangkat tersebut para pengguna bisa menjelajah berbagai informasi, situs dalam dan luar negeri, bahkan mengunduh aplikasi judi online hanya dalam waktu singkat.

Bukan hanya itu saja, ada banyak juga platform judi yang menyamar ke bentuk permainan online lain dan memanfaatkan fitur putar berbayar (Buy Spin) atau isi ulang (Top Up). Judi online yang dikemas semenarik mungkin mampu membuat orang-orang penasaran dan selalu ingin mencoba keberuntungan di permainan tersebut. Kalau ia tidak bisa mengendalikan dirinya, sudah pasti kecanduan dialaminya.

Rasa Ingin Tahu yang Kuat dan Tantangan Psikologis

Kita tahu bahwa masa muda merupakan masa eksplorasi dan pencarian identitas, nah di proses ini juga ada banyak remaja yang begitu tertarik untuk mencoba hal-hal baru. Tapi sayangnya ada kegiatan berisiko yang dilakukan seperti memainkan judi online, rasa penasaran untuk meraih kemenangan, tantangan yang diberikan dianggap menarik, dan juga bisa memicu adrenalin menjadikan remaja ingin terus mencoba permainan tersebut.

Jika ditelusuri lebih jauh lagi, sistem yang dimanfaatkan oleh permainan judi online sebenarnya secara khusus dirancang agar pemain pemain merasa bahagia dan bahkan ketagihan untuk mencoba keberuntungan lagi dan lagi walaupun lebih banyak kekalahan yang mereka alami. Judi online bisa memanipulasi psikologi sehingga anak muda jadi terjebak ke permainan tersebut dan akhirnya mengalami kecanduan, jadi tidak heran kalau penyebab maraknya judi online di kalangan remaja karena hal ini.

Gencarnya Promosi Judi Online di Media Sosial

Indonesia termasuk negara yang melarang keras praktik perjudian dalam bentuk apapun, termasuk judi online ini. Tapi bisa kita lihat hingga sekarang pun masih banyak konten-konten di media sosial yang mempromosikan situs judol. Promosi bisa melalui situs ilegal, iklan pop-up, dan lain sebagainya.

Karena didesain semenarik mungkin, permainan judi online juga menawarkan promo besar ke para pemain seperti bonus pendaftaran yang begitu menggiurkan. Tanpa adanya regulasi yang jelas dan sistem pengawasan ketat, remaja atau anak-anak bisa terus terpapar iklan judol dan akhirnya berminat untuk mencoba memainkannya.

Pengaruh Lingkungan dan Pertemanan

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan dan pertemanan bisa sangat mempengaruhi perilaku seseorang, apalagi remaja yang masih mencari identitas diri. Peranan besar dari lingkungan dan pertemanan bisa membuat remaja terpapar judi online, bisa saja ada teman atau tetangga yang memainkan game tersebut dan ia diajak.

Apalagi jika ia sudah masuk ke komunitas judi online yang saling memberikan informasi serta strategi untuk menang. Kalau ia sudah masuk ke komunitas tersebut tentu akan lebih sulit untuk menghindarinya.

Tidak Memahami Risiko Judi

Memahami risiko dari perjudian online merupakan hal penting, topik mengenai perjudian memang masih dianggap tabu dalam instansi pendidikan maupun keluarga. Padahal edukasi mengenai judi ini sangat penting, banyaknya generasi muda yang terpapar permainan judi karena mereka belum memahami apa saja kerugian yang ditimbulkan akibat permainan tersebut. Judi bisa sangat mempengaruhi sosial, psikologi, dan juga memperburuk kondisi ekonomi.

Tanpa adanya pemahaman yang baik, maka mereka akan menganggap judi online sebagai game biasa yang menghibur dan tidak berbahaya. Akan lebih baik menghindari perjudian, karena kalau sudah terjerat judol pasti sangat sulit untuk lepas.

Kurang Pengawasan Orang Tua

Sebagian besar kasus judi online yang dialami oleh remaja dan anak-anak dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua. Lantaran orang tua yang tidak memberikan pengawasan cukup ke anak terkait pergaulan, aktivitas internet anak, dan lainnya akan membuka kesempatan lebih lebar untuk si anak terpapar perjudian. Sangat mungkin untuk mereka mengakses berbagai situs berbahaya tanpa sepengetahuan orang tua.

Sesibuk apapun orang tua diharapkan tetap memberikan pengawasan yang cukup ke anak, buatlah ruang bicara yang nyaman dari hati ke hati agar anak mau terbuka mengenai masalah apa yang sedang dihadapi dan di saat ini orang tua bisa memberikan edukasi terkait risiko judi online.

Kesimpulan

Penyebab maraknya judi online di kalangan anak-anak dan remaja memang sangat banyak seperti yang bisa kita lihat di atas. Walaupun pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memberantas perjudian online, namun situs-situs tersebut masih tetap banyak jumlahnya.

Akan lebih baik untuk orang tua dan guru memberikan pengawasan serta edukasi agar anak-anak dan remaja tidak terpapar permainan ilegal ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *